Kisah Misteri Terjebak Di Dunia Lain Ketika Bekerja Di Hutan ( PART 2 )
V9MISTERI - Aku masih didalam suasana kebingungan disaat keluar di hadapanku sesosok makhluk berbentuk manusia. Dia mengenakan busana mirip serdadu kerajaan tempo pernah dan ditangan kanannya memegang sebatang tombak yang ujungnya bercabang tiga. Dengan memakai bhs isyarat, laki-laki berwajah sangar dan menakutkan ini, meminta supaya saya segera mengikutinya.
Aku tak mampu membantah ajakannya, sebab kesadaranku sebetulnya sepertinya ulang terhipnotis. Akhirnya, saya berlangsung beriringan dengan lelaki penjemputku. Dia membawaku masuk ke ruangan lain yang bersebelahan dengan area tempatku terbaring tadi. Ruangan ini lebih megah dan lebih mengagumkan lagi. Perabotannya serba antic, layaknya koleksi berabad-abad yang lalu. Kursi-kursinya penuh ukiran klasik, berpasangan dengan meja batu giok beralaskan lantai marmer mengkilat, berwarna-warni.
Di selama ruangan, terkait aneka lampu kristal yang pancarkan cahaya banyak variasi aneka warna. Bersamaan dengan itu, aroma wewangian kerap hinggap di hidungku. Harum sekali.
Aku masih tertegun dan terpana, berdiri mematung, disaat ruangan yang super megah selanjutnya dipenuhi oleh perempuan ayu dan cantik. Perangai dan perilakunya sangat kontras dengan fenomena keindahan serta kesakralan suasana di sana.
Pakaian mereka sangat merangsang, hampir telanjang. Binal dan genit disaat berpelukan dengan rekan laki-lakinya.
Keberadaanku di tempat itu layaknya tidak diketahui mereka. Bahkan, laki-laki seradu yang tadi menjemputku tidak kulihat batang hidungnya.
Dan saya cuma melongo saja berdiri mematung. Menyaksikan seks bebas yang berlangsung di hadapan mata. Persis layaknya nonton film blue.
Belum habis rasa heran dan bingungku, di hadapanku telah berdiri seorang perempuan agak tua, bertubuh gendut dengan rias muka yang sangat mencolok.
Di sebelahnya turut pula berdiri seorang perempuan muda yang cantik dan ayuCukup lama perempuan gendut ini menatap wajahku. Seperti mendambakan menaksir muka dan penampilanku saja. Dengan bhs isyarat, dia mendambakan memahami siapa namaku. Lalu saya jawab pula dengan bhs isyarat.
Entah sadar atau tidak, dia kemudian bertanya, “Anak muda, mengapa kau hingga berada di daerah hunian kami ini?”
Laiknya orang tunarungu, saya menyebutkan bersama bahsa tanda bahwa saya tak sengaja berada di daerah mereka. Alasannya, sebab sepeda motorku menabrak sebatang pohon di pinggir jalan. Dan kuungkapkan juga, bahwa sepeda motorku mogok. Lalu dibantu oleh seorang kakek, dan bersama pria tua itu menuju desa Umang-Umang.
Nampaknya si nenek paham, dan mengatakan, pria tua itu adalah ayahnya yang menginginkan melacak suami untuk cucuknya. Dan dia menunjuk perempuan di sebelahnya sebagai cucu si kakek.
Komunikasi memanfaatkan bhs tanda berjalan bersama lancar tanpa menemui rintangan yang berarti. Aneh, memang! Saat itu, saya termasuk sempat menegaskan bahwa mereka berasal berasal dari komunitas makhluk berasal dari dunia lain, yang tidak sanggup bicara. Kalaupun mereka berbicara, maka saya tidak akan sadar dan memahaminya.
Ketika perempuan gendut pertanda bahwa pria tua yang menolongku menghidupkan mesin motorku itu adalah kakeknya, maka saya mulai curiga. Entah apa yang akan mereka jalankan terhadao diriku.
“Apakah kau bersedia kukawinkan bersama putri tunggalku ini?” Tanya perempuan gendut itu dalam bhs tanda yang mendadak saja sanggup kumengerti dan kupahami.
Secepatnya saya memberi tanda bahwa saya udah miliki isteri. Bahkan, saya termasuk memberi tanda bahwa terlampau tidak mungkin makhluk Tuhan berlainan alam untuk menyatu dalam sebuah perkawinan.
“Siapa bilang?” Tanya si perempuan gendut. Kali ini bukan ulang bersama bhs isyarat, melainkan bersama kalimat dalam bhs Melayu.
Hal ini membuatku terperangah. Ternyata dia sanggup bicara bersama bhs Melayu, bersama logat dan type Mandailing Klasik.
Aku tambah terheran-heran saat dia menjelaskan bahwa perkawinan makhluk dari kalangan jin dan manusia udah kerap berjalan sejak jaman kenabian tempo dulu. Dia mengambil alih contoh bersama dengan momen Nabi Sulaiman yang menikahi Ratu Balqis, yang dipercaya berasal dari komunitas bangsa jin.
Aku bingung, karena saya tak mengetahui identik apakah Ratu Balgis sesungguhnya berasal dari bangsa jin. Entahlah apakah perempuan gendut ini hanya mengarang-ngarang untuk menegaskan diriku, bahwa perkainan manusia bersama dengan jin bukan tidak mungkin adanya.
“Kami sesungguhnya dari bangsa jin yang tidak alim!” Ungkap perempuan gendut itu. “Asal kau mengetahui saja…kami sesungguhnya selalu mengadakan perkawinan silang bersama dengan manusia. Hal ini kegunaan memperoleh keturunan yang lebih bermutu dan berkwalitas. Karena kami dari bangsa jin di kawasan ini idamkan mensejajarkan diri bersama dengan makhluk manusia yang kami anggap lebih tinggi derajatnya dari bangsa jin,” tambahnya menjelaskan bersama dengan panjang lebar.
Cukup lama saya termenung dan tertegun. Aku menjadi terlalu bodoh, karena tak dapat berkomentar. Aku hanya dapat manggut-manggut, seolah-olah mengetahui apa yang dijelaskannya barusan.
“Bagaimana? Apakah anda bersedia menopang kami?” Perempuan itu menatapku dalam-dalam.
“Gimana ya…?” Aku masih bingung. “Soalnya, tadi udah saya katakan, bahwa saya udah berumah tangga,” kataku menjelaskan sejujurnya.
“Itu tidak dapat dijadikan dalih. Karena di bumi, manusia banyak yang punyai isteri lebih dari satu!” Kata si perempuan gendut sambil nyengir sinis. Bersambung...
SITUS AMAN TERPERCAYA PLAYER VS PLAYER TANPA BOT
MENERIMA DEPOSIT VIA PULSA, GOPAY, OVO
MENERIMA VIA BANK : BCA , BRI, BNI, CIMB, DAN MANDIRI
BERAPAPUN KEMENANGAN ANDA PASTI, V9POKER BAYAR !!!
Comments
Post a Comment